Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer mengatakan saat ini pembangunan Sirkuit Mandalika masih berfokus kepada pekerjaan tanah (ground work), yang menunjukkan progres positif.
Pengerjaan tanah sirkuit memiliki rincian yaitu land clearing mencapai 428.125 m2 atau 81,57 persen.
Pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.327 meter atau 85,23 persen, galian tanah track sebesar 191.624 m3 atau 84,47 persen, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 106.171 m3 atau 29,25 persen.
"Secara keseluruhan pembangunan Sirkuit Mandalika masih berjalan sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan. Komitmen kami untuk menyelesaikan proyek nasional ini sesuai dengan arahan Presiden, Kemenko Maritim dan Investasi, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Abdulbar dalam keterangan tertulis, Selasa.
Ia menjelaskan saat ini juga tengah dilakukan kegiatan penimbunan dan pemadatan pada area track, lokasi akses road outter dan inner termasuk pitlane.
Pekerjaan penimbunan dilakukan layer by layer sesuai dengan elevasi (ketinggian) yang telah ditentukan dalam metode pelaksanaan.
Pelaksanaan ground work juga dilakukan sangat detail dan teliti untuk memenuhi standar yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
"Kegiatan pemadatan dan tes ini penting dilakukan guna memastikan bahwa daya dukung pekerjaan timbunan dan kepadatan telah memenuhi persyaratan teknis sebelum memasuki tahap pengaspalan. Kegiatan konstruksi Sirkuit Mandalika juga terus dilakukan untuk mengejar penyelenggaraan MotoGP di Indonesia yang akan dimulai tahun 2021," jelasnya.
Menurutnya, seluruh kegiatan pekerjaan tanah dan perbaikan tanah dasar Sirkuit Mandalika, yang dilakukan oleh KSO Wijaya Karya (Persero) Tbk - Bunga Raya Lestari (WIKA-BRL) sebagai kontraktor, dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran COVID-19.
"Pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika dan harus dilakukan dengan tingkat ketelitian dan detil yang tinggi agar sesuai regulasi dan standar dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM)," ujarnya.
Abdulbar menambahkan berdasarkan pembicaraan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), bersama Dorna SL, penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang akan dimulai pada 2021 tidak mengalami perubahan.
Menariknya, klaim Abdulbar, kontrak akan diperpanjang sampai 10 tahun.
"Di tengah terdampaknya sektor pariwisata nasional akibat pandemi global COVID-19, penyelenggaraan atraksi kelas dunia MotoGP di Indonesia mulai 2021 merupakan harapan yang positif. Kami meyakini penyelenggaraan MotoGP di Mandalika akan menjadi salah satu motor utama untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata Indonesia pascapandemi COVID-19, dan khususnya untuk NTB di masa depan mengingat multiplier effect-nya yang sangat besar," ujar Abdulbar.
Di samping itu, kata dia, multiplier effect dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika antara lain penciptaan lapangan kerja sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dolar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dolar AS per tahun.
"MotoGP juga memiliki penggemar yang besar, setiap minggunya ajang MotoGP ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia dan ini akan memberikan country branding dan benefit yang besar bagi Indonesia," pungkasnya.
0 Komentar